CARA TERBAIK MENGATASI MASALAH DI BANDARA


Kemarin saya sudah menulis tentang marah dan berteriak tidak ada gunanya jika menghadapi masalah di bandara. Salah satu masalah yang mungkin timbul adalah ketika Check in. Lantas, bagaimana cara terbaik mengatasi masalah check in di bandara ?

Ini adalah pengalama saya ketika mengalami masalah check in ketika mudik lebaran sekitar 5 tahun yang lalu.

MEMBELI TIKET PROMO

Untuk menghemat biaya mudik, saya membeli tiket promo yang biasa dijual oleh beberapa maskapai jauh sebelum mudik lebaran. Saya memesan tiket balik untuk 4 orang. Pemesanan tiket melalui web maskapai dan untuk pembayaran harus menggunakan kartu kredit.

Proses pembelian berjalan lancar sampai proses verifikasi kartu kredit yang entah kenapa terjadi web page blank. Walaupun terjadi masalah, notifikasi pembayaran sudah saya terima dari bank penerbit kartu kredit sehingga saya menggangap pembayaran telah selesai.

Ketika hari penerbangan tiba,  penerbangan saat itu pukul 20.00, saya tiba di bandara sekitar pukul 19.00 dan langsung melakukan check in. Masalah pun terjadi, ketika menunjukkan kode booking

Petugas counter check in menyampaikan jika saya dan keluarga tidak terdaftar dalam manifes penumpang

Setelah meminta untuk dilakukan pengecekan ulang, hasil tetap sama sehingga saya diarahakan ke ruangan pengaduan. Diruangan pengaduan saya ditemui oleh petugas lain. Setelah mendapatkan info masalah yang saya hadapi, petugas tersebut mengatakan masalah yang saya hadapi mungkin karena terlambat check in dan pesawat yang rencana saya tumpangi sudah check in closed .

Mendengar pernyataan tersebut, saya berpikir jika petugas ini ingin mencari kesalahan, sehingga saya tidak harus menuntut apa-apa atas masalah yang terjadi.

TETAP TENANG DAN JANGAN TERPANCING

Untuk menenangkan situasi, saya meminta istri untuk menunggu diluar ruangan. Setelah itu saya kembali dan duduk disofa tunggu, bukan dikursi depan meja petugas yang menyatakan saya terlambat check in. Saya berusaha menenangkan diri dengan menarik majalah dimeja dan menyilangkan kaki.

Saya sampaikan jika saya dan keluarga tiba untuk check in pukul 18.00 (untuk menghindari permasalahan check in 2 jam sebelum keberangkatan, dan juga tidak ada bukti saya tiba pukul berapa). Saya terlalu lama di counter check in dan tidak mendapatkan penanganan yang cepat.

Petugas tersebut ragu untuk melanjutkan jika masalah saya adalah terlambat check in melihat gaya saya yang tenang sambil membaca majalah.

MEREKA AKAN MENCARI CARA UNTUK MENYALAHKAN ANDA

Setelah masalah check in terbantahkan, dia kembali mencari cara menyalahkan saya. Petugas tersebut dan temannya yang datang keruangan menyampaikan jika pemesanan tiket saya tidak terbayar sehingga saya tidak terdaftar.

Kondisi tersebut sangat tidak nyaman karena anda akan berada disebuah ruangan dengan beberapa orang yang meyatakan anda tidak memiliki tiket karena tidak membayar

Tapi, sekali lagi…tetap tenang karena mereka pasti akan mencari cara menyalahkan anda agar tidak ada tuntutan apa-apa.

Karena yang diungkap adalah masalah pembayaran, sambil duduk santai, saya menelpon layanan pengaduan Bank Penerbit Kartu Kredit saya dan menyatakan ketidakpuasan atas pelayanan yang mereka berikan sambil kemudian menyampaikan jika saya tertahan dibandara karena mereka tidak membayar tiket. Tak lupa saya sampaikan nomor telepon diruangan tersebut.

Tanpa menunggu waktu lama, telepon diruangan tersebut dan berdering, dan saya memastikan jika telepon tersebut dari Bank Penerbit kartu kredit.

MEREKA MENGAKUI KESALAHAN

Setelah telepon tesebut, mereka akhirnya mengakui jika terjadi kesalahan sistem sehingga tiket saya tidak diproses. Mendengar pengakuan tersebut saya merasa diatas angin, tapi sekali lagi tetap tenang.

Saya sampaikan cukup saya berbicara dengan petugas lapangan. Saya mau bicara dengan magaer atau siapapun yang memiliki kewenangan untuk memutuskan. Saya khawatir akan kembali timbul pertanyaan atau penyataan yang akan menyudutkan saya.

Setelah menunggu beberapa saat, Petugas lain datang menggantikan petugas sebelumnya. Dengan nada suara datar, saya menanyakan kapasitasnya dan kembali mengulang pernyataan saya jika hanya akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan orang yang memiliki kapasitas untuk memutuskan, Setelah mendapat penjelasan tentang kapasitasnya.

Dengan tetap tenang dan memberi penekangan intonasi, saya sampaikan  jika masalah terjadi karena kesalahan saya, maka saya akan membeli tiket baru.

Tapi karena kesalahan ada pada pihak maskapai, saya minta diterbangkan pada penerbangan pertama esok hari (saat itu sudah pukul 22.00, penerbangan terakhir sudah take off). Saya tidak mau mengeluarkan uang satu senpun untuk penerbangan tersebut

MEMETIK HASIL KESABARAN

Setelah kembali mengulang permintaan maaf dan memastikan ketersediaan kursi, dia menjelaskan saya dan keluarga akan diterbangkan dengan penerbangan pertama esok pagi tanpa tambahan biaya apapun.

Karena mereka sudah mengakui kesalahan, saya berusaha mecari kesempatan, paling tidak ganti rugi karena saya harus menunggu lama di bandara. Dengan kembali mengungkapkan ketidaknyamanan saya dan waktu yang sudah menunjukkan pukul 22.00,

saya minta disiapkan akomodasi hotel dan jemputan dipagi hari agar tidak terlambat.

Awalnya petugas tersebut menolak, tapi kembali saya sampaikan penyebab kesalahan adalah pihak maskapai. Dengan tetap duduk santai di sofa sambil membuka majalah yang entah apa isinya.

Bisa dibayangkan, bagaimana cara menghadapi orang bermasalah namun tetap santai membaca majalah?

Setelah berpikir sejenak, dia menyanggupi permintaan saya dan kemudian membuat memo untuk akomodasi hotel malam itu.

MARAH TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH

Ketika menghadapi masalah, khusunya di bandara, mengungkapkan kemarahan adalah pilihan terakhir. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah :

  1. Tetap tenang dan fokus terhadap penyelesaian masalah
  2. Mencari jawaban logis jika anda mendapat pertanyaan yang memojokkan
  3. Cari pengalihan kepanikan dengan memegang sesuatu seperti majalan atau koran
  4. Tuntuk hak yang harus anda dapatkan dengan tetap tenang dan santai

3 pemikiran pada “CARA TERBAIK MENGATASI MASALAH DI BANDARA

  1. saya juga pernah tuh waktu mudik lebaran tahun 2015.. akhirnya naik flight berikutnya di hari yang sama.. untungnya masih bisa dapet, soalnya pas mau lebaran penuh bangeettt….

    Suka

Tinggalkan komentar