Insting Pembunuh Blogger Senior


Dalam dua hari ini, saya mendapat kesempatan tuk banyak belajar dari blogger senior. Saya sebut sebagai blogger senior karena senior dari segi usia (hahahaha..merasa muda) dan pastinya senior dalam dunia blogger. Pelajaran ini bukan tentang SEO, AdSense, tatacara penulisan atau hal-hal teoritis tentang blog lainnya.

PELAJARAN PERTAMA

Dia memperlihatkan foto tangannya terjepit pagar rumah. Sambil bercerita detail kejadian tersebut. Saya kemudian menemukan tulisannya

https://ahsanfile.com/2017/03/01/jangan-maksa-memasukan-ke-lubang-yang-sempit-sakit-banget-rasanya/

Yang menjadi perhatian saya bukan tentang tulisannya, bukan juga tentang bagaimana ia menuangkan kejadiannya kedalam sebuah tulisan, tapi tentang bagaimana “mengolah” sebuah situasi.

Dalam keadaan tangan terjepit, gembok pagar macet, dia masih sempat mengeluarkan handphone dan memotret setiap detail kejadiannya. Dengan keadaan seperti itu, bisa jadi sebagian dari kita akan akan panik dan akan fokus mengeluarkan tangan yang terjepit dan sesegera mungkin membuka gembok pagar.

Dan kejadian tersebut akan berlalu saja, atau akan berusaha digambarkan “hanya” dalam bentuk tulisan hambar tanpa bukti.

PELAJARAN KEDUA

Dalam perjalanan mencari sarapan, dia menemukan seekor anak kucing yang kemudian diangkat Dan kami menuju penjual makanan. Dia membeli makanan berisi nasi dan telur, cukup untuk sarapan. Dia juga membeli ikan goreng yang dibungkus terpisah. Ikan tersebut dia berikan ke anak kucing untuk dimakan.

Saya tidak melihat dia melakukan hal-hal aneh atau mempersiapkan sesuatu, tapi kemudian ketika melakukan blogwalking, saya menemukan tulisannya

https://ahsanfile.com/2017/03/04/cara-memegang-dan-mengangkat-anak-kucing-yang-benar/

Ini bukan tentang kebaikannya memberi makan anak kucing, tapi kemampuannya menjadikan sebuah kejadian sebagai bahan cerita yang menarik, bahkan dari kejadian-kejadian tak terduga.

INSTING PEMBUNUH

Saya menyimpulkan dari kedua kejadian diatas, seorang blogger selain harus banyak membaca seperti saran beberapa blogger lain, dia harus memiliki “insting pembunuh” berupa kejelian memanfaatkan segala situasi untuk dijadikan bahan tulisan.

Dengan insting ini, blogger akan mampu membuat tulisan-tulisan orisinil, yang tentunya akan mengangkat reputasi blognya.

17 pemikiran pada “Insting Pembunuh Blogger Senior

  1. oh mentornya shob ahsan pantesan tema2x lain banget, tp knp ikut2an sang mentor yg hanya nulis sehalaman wae? 2 hal sangat2 jarang2, padahl tema shob banyak yg bisa ditulis berlembar2, tp terus maju lah …

    Suka

    • knp nulis cuma sehalaman?hmm…sbnarx bukan krn mentor tp kemampuan nulis sj yg masih pas2an..yupp..keep moving forward

      Suka

  2. Sependapat. Sejatinya ide itu ada di mana saja, kapan saja, dalam kejadian apa saja. Tapi kadang (ini dalam kasus saya), saya sebagai blogger terlalu sombong dan ingin menemukan ide terbaik sehingga mengabaikan apa yang terjadi di sekitar saya. Padahal, ide apa saja yang dieksekusi dan dituntaskan jauh lebih baik daripada ide mahakarya yang demikian hebatnya namun tak selesai. Mas Ahsan ini mengajari saya untuk membuka mata lebih lebar dan menyerap setiap detil yang ada sih, haha.

    Suka

  3. Ping balik: Insting Pembunuh Blogger Senior – Berbatas Cakrawala

Tinggalkan komentar